Wednesday 15 July 2015

Siaga Melukis di Batu

Minggu, 2 November 2014


Hallo, Nice to met you

Apa kabar adik-adik pramuka dimanapun berada?
Pagi ini cerah sekali,  adik-adik siaga Pramuka ITB sudah tiba di Lapangan Sipil, Lapangan yang menjadi tempat diadakannya latihan rutin siaga. Sayangnya pagi ini yang hadir hanya beberapa nih, ya..itu ada Vina, Nisa, dan Ayu, adik-adik yang lain kebetulan sedang ada acara di rumahnya.

Yuk langsung saja, hari ini kita mau ngapain ya?? hayoo tebak...
Siap! Hari ini kita mau melukis batu
ha? emang bisa Kak ? kok melukis di batu ? 'sahut ayu'
Iya bisa doong. "jawaban Kak Rikeu dengan penuh semangat"

Pertama kita nyari batu dulu yuk, boleh warna hitam atau warna putih. Pilihlah batu yang kamu suka, okey !
Kalau udah dapet langsung kumpul disana ya.'sahut Kak Rikeu sambil menunjuk pohon besar di lapangan sipil.
Siap. Siaga menjawab  dengan kompak dan segera berlari ke samping Gedung Sipil. Sementara Kak Rikeu dan Kak Yani menyiapkan cat dan juga kuas.

Setelah membawa 2-3 batu, adik-adik berkumpul di bawah pohon di lapangan sipil, selanjutnya mereka memilih kuas dan mencampur adukan warna sendiri untuk mencari warna yang disukai.

Kak, kak aku mau gambar jeruk ya, biar bisa dimakan."Kata Ayu.
Kak, Kak Rikeu aku mau gambar Pramuka ITB. "Kata Nisa
Iya, boleh. Kak Rikeu mau gambar bunga ah. "Jawab Kak Rikeu.
Aku Vina bikin tulisan, terus divideoin,
Wah menarik, ayo bikin. Vina mau gambar apa ?" Tanya Kak Yani.
Adadeh.."Sahut Vina.

Nah adik-adik penasaran kan? hayuk kita tengok Vina membuat ini niih


#Bersama Kak Rikeu, Kak Yani, Vina, Nisa dan Ayu.


Ini lukisan adik-adik Siaga dan Kakak pembina pagi ini, lucu yaa












Pembinaan- Memancing Ikan dengan Kapas

Wow hari ini padat sekali bung, mereka berlari dan teruslah berlari ciyee lari-larian yuk intip …
kali ini kita main looh, apa ?? main ?? iyaaa main #ala dodit
Minggu ini kita mampir ke pos-pos nih, untuk mencapai suatu target kita harus mempunyai usaha dan rumus gerak seperti yang kita ketahui I masuk = I keluar ( hukum kirchof 2 ) waduh salah bahasan yak J
Kali ini kita pos-posan untuk mendapatkan ikan seperti request adik-adik minggu kemarin, Karena ini masuk minggu bermain sambil belajar jadi kita terapkan kepos-posan dulu biar seru niih ceritanya kita bersaing 1 kelompok terdiri 2 orang , Langsung saja kita mulai priiit priiit ada kelompok, ada nama kelompok ada yel-yel kebangsaan kelompok.
Pos 1 dimulai , tebak arah dengan permainan ular tangga. Pos 2 , Sepuluh menit menghafal doa sehari-hari adududuuuh
Kakak : adik-adik….
siaga : Iyaa ?
Kakak: kok nggak dihafalin ?
Siaga:kan udah hafal kaak,
Kakak : yang bener ?
Siaga :iya laah ?
Kakak :kalau udah hafal dibantu temannya yang belum hafal #
Mahdi  :nggak mau yang ini kak, mau tuker ,
Kakak :waduh kenapa nuker ?
Mahdi :yang ini hafalannya panjang
Kakak :iya ntar kan dibantu sama temannya
 #jleeb beberapa menit kemudian Mahdi nggak ada ternyata lari lagi ke pos 1 ikut nyiapain pos terakhir
Ya sudah kalau yang sudah hafal hayu maju sekelompok, mereka menghafalkan doa

Pos ketiga uyee pos ini lumayan berat nih ada 3 tahapan yang pertama ituuuu ngetes hafalan dwi satya,
Cekidot ini videonya




kemudian menggambar bertemakan Pramuka, 


waah bagus ya gambarnya

Yang  ketiga niiih melipat bajuuyeee adik adik tampak senang di pos ini sampai lama banget padahal udah di tungguin penggalang di pos ke empat yuk larii yuuuk….

Pos ke empat yang ditunggu tunggu yaitu ambil likan dan rawat ikan, kita bergiliran sesuai urutan kelompok kalau anggotanya sudah ada yang dapat berarti langsung ke barisan belakang jadi ngambilnya satu orang satu dulu ya… Adik-adik ambil ikannya dengan jaring dari tisu ini ya (sambil menunjukan jaring), kalau  udah  bolong berarti gagal dan harus mundur okeey!
Siaga : siaap !!!(kata siaga dengan penuh semangat )
Kemudian mereka saling bergiliran akhirnya semuanya mendapat ikan
Kakak : ikannya di jaga yaaa,jangan lupa di kasih makan
Siaga : ya iya lah kaak, ntar mati kalo nggak makan
Acha : dulu ikan aku mati di aquarium, karna banyak makan kak, makanannya tumpah
Kakak : oh ya ? wah berarti naruh makanannya jangan di atas aquarium yaa? Nanti kalau ketahuan,ikannya malah pengen makan terus ..
Ayu  : aku naruhnya di toples samping aquarium kak
Kakak : iyaa, pinter
Nisa : ikan aku namanya mawar
Muti : Ikan aku melati
Fina : iih, itu nama ikan aku yang di rumah,
Alisa : berarti ikan kalian saudara





Nah udah selesai nih pertemuan kali ini, adik-adik membawa ikan masing-masing ke rumah. Tiga bulan setelah itu, ikan yang ada di sanggar pramuka ITB mati karena kehabisan udara saat perjalanan pulang kampung.

Pelantikan Penggalang Ramu sekaligus Persiapan WSJ 23


10 Juli 2015, Pramuka ITB Gugus Depan 06005-06006 telah mengukuhkan 2 penggalang putra dan 1 penggalang putri untuk persiapan jamboree dunia yaitu Muhammad Hafizhankarim Wachid, 
Muhammad Izzarrasyadi Wachid dan Ayubella Anggraini Leksono.






Hei penggalang tangguh...are you ready ?
Dari kampus ITB ke Ujung berung bukanlah suatu  musuh, jarak yang jauh akan menjadi teman kita. Yang perlu diingat, bukan seberapa jauh jarak yang kita tempuh tetapi seperapa kuatkah kita menempuh jarak itu. Ingat cerita adek bayi ketika belajar berjalan ? walaupun jatuh, adek tetap berdiri untuk mencoba melangkah, jatuh lagi dan berdiri lagi hingga akhirnya bisa berjalan. Seberapa kuatkah kita untuk menggerakkan kaki,  mengayuh pedal sepeda. Menarik bukan ? demi embel embel merah di lengan kiri, satu pula, kita berani membalap motor, mobil, truck bahkan bus agar sampai ke tujuan.
Kita berangkat dari Kampus ITB jam 16.30 menggunakan sepeda masing-masing. Dalam perjalanan kita berhenti di Borma Pasir Impun untuk sholat dan minum. Perlu kita sadari bahwa pramuka melatih kita dalam segala bidang, salah satunya adalah mandiri. Hei ayo bangkit! Puasa? Iya sama Kakak juga. Capek ? Mau istirahat? Nanti saja kalau  sudah nyampe, ayo 2 cm lagi ini...! Dengan menahan panas, lapar, haus walaupun kadang terseok-seok, ban belakang bengkok, hampir saja nabrak mobil yang mogok, Kita harus tetap ingat  tujuan agar tetap menjaga semangat. Selain bertujuan untuk melatih fisik sebelum berangkat Jamboree, sepedaan dari Kampus ITB-Ujung berung merupakan salah satu pengisian TKK bagi adik-adik penggalang. Untuk itu, adik-adik calon penggalang ramu harus kuat membawa diri dan sepedanya sampai ke tempat tujuan.

Akhirnya 18.35 kita melanjutkan perjalanan dan sampailah di Pasirjati jam 19.28. Silahkan adik-adik langsung mendirikan tenda, setelah itu kita buka puasa dan dilanjut beberes untuk sholat berjamaah. Ucap Kak Andi”
Setelah sholat dilanjut dengan acara diskusi bareng mengenai perfomance kontingen ITB ke Jamboree nanti dan jam 23.15 saatnya istirahat. Jam 2 pagi adik-adik dibangunkan untuk memasak masakan sahur. Sop dan Ikan adalah pilihan menu mereka bertiga. Wah rasanya...walaupun awalnya agak ragu, tapi tetap habis juga kok.

Jam 05.00  saatnya upacara pengukuhan. Pengukuhan dilaksanakan oleh Kak Yani Mustikawati selaku Pembina Upacara dan Kak Andi Kuswoyo sebagai Pembina Pendamping. Berikut susunan upacara pelantikan penggalag ramu:
-          - Pasukan disiapkan
-          - Pembina memasuki lapangan
-          - Laporan kepada pembina upacara
-          - Pertanyaan kepada adik-adik calon penggalang ramu
-          - Pengucapan kode kehormatan
-          - Amanat
-          - Doa
-          -  Pembina meninggalkan lapangan
-          - Upacara selesai.

Hari ini adik-adik telah mengikrarkan Janji Kehormatan yang bukan hanya sekedar ucapan dari sebuah tulisan, melainkan ucapan yang sangat bermakna dan semoga membekas di hati adik-adik.  Kak Yani berharap semoga pengukuhan ini bukan hanya sebagai tanda atau rutinitas saja melainkan bisa menjadi pembelajaran untuk bertanggung jawab pada visi kepramukaaan dalam kehidupan sehari-hari. Selamat jadi penggalang ramu! Tetap semangat menempuh tingkat selanjutnya ya. J


Yani Mustikawati
Pembina Gudep Putri

Kemana Pramuka "Mahasiswa" ini harus bergerak?

Kemana Pramuka "Mahasiswa" ini harus bergerak?


Menjadi seorang pramuka di lingkungan perguruan tinggi mungkin akan terasa asing bagi sebagian orang. Bagaimana sebuah pramuka dapat sebegitu menariknya diantara ratusan wadah yang ada di kampus ini. Ketika dunia akademik menuntutmu begitu keras dan pribadi kamu menginginkan dunia yang liar serta penuh kebebasan, pramuka masih tegap jalan di tempat tertinggal wadah lain yang lebih dulu memikat perhatian para mahasiswa. Hal yang sebenarnya sudah menjadi PR besar bagi seluruh jajaran pengurus gerakan pramuka, merubah kepramukaan menjadi sesuatu yang menarik tetapi tetap membawa semangat pendidikan bagi para anggotanya.

"Kita semua tau, mereka mengetahui kita karena kemahiran akan morse, semapur, serta atribut coklat-coklatnya. Ya... memang tidak salah, tapi saya selalu berharap, Pramuka dikenal juga sebagai pencipta kader-kader pemimpin di kampus ini atau gerakan-gerakan kemasyarakatannya." Azka Muji, Matematika 2009.

Opini tersebut seperti cambukan untuk penulis, seandainya memang pramukahanya dikenal sebatas kemahiran diri saja, itu berarti ada dua kemungkinan, mindset yang tertanam dalam diri mereka bahwa pramuka hanya melakukan itu-itu saja dari sejak SD hingga Perti atau dominasi pramuka didalam gerakan perubahan sudah redup atau bahkan padam. Fyi, pramuka adalah salahsatu organisasi yang mengajak para anggotanya untuk berakhlak mulia, yang berarti harus mampu kritis dan peduli bagi lingkungannya dan tidak hanya menonton ketika yang lain sedang menguras keringat membela sesuatu yang dianggap benar.

Pramuka, garis terdepan pembela aspirasi rakyat

Pada bab 2 subbab 2 dalam Juklak Gudep Perti dijelaskan,

Tujuan diadakannya gugus depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan di perguruan tinggi adalah untuk membentuk dan mengembangkan karakter bangsa dengan meningkatkan peranan perguruan tinggi dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggidi bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat melalui kegiatan pendidikan kepramukaan.

dalam subbab tersebut diputuskan bahwa anggota pramuka di dalam perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi sosok yang menjalankan kewajibannya sebagai sosok berintelektual. Sosok intelektual tidak selalu harus terlihat, yang terpenting adalah mampu bertindak efisien dan efektif dalam memecahkan masalah lingkungan.

Tapi apa yang terjadi sekarang? Penulis jarang sekali mendengar seorang anggota pramuka proaktif membela masyarakat dengan cara yang berbeda. Berbeda disini adalah bagaimana mereka bergerak sebagai sosok intelektual dengan ciri popope-nya, hal yang menjadi ciri khas seorang mahasiswa. Pernah penulis berpartisipasi pada kegiatan sosial yang dilakukan pramuka perti se-Indonesia di Semarang pada 2013 lalu, saat itu kami melakukan aksi bersih-bersih pantai. Hal tersebut jelas tidak salah, tetapi penulis rasa banyak hal yang lebih tepat yang dapat dilakukan oleh kami, mahasiswa. Selepas kegiatan itu, tidak banyak yang penulis lakukan sebagai seorang anggota pramuka perti dalam hal pemecahan masalah lingkungan, hal yang penulis sesalkan hingga tulisan ini dibuat.

Relasi itu penting jika anda seorang anggota pramuka

Dalam beberapa artikel dan analisis mandiri yang penulis lakukan mengenai permasalahan pramuka perti, permasalahan terletak pada sumber daya manusianya. Pramuka perti dirasa terlalu sibuk meningkatkan jumlah anggotanya ketimbang memikirkan seberapa pengaruhnya kegiatan mereka dalam lingkungan. Keinginan untuk memecahkan masalah lingkungan itu ada, tetapi rasa pesimis akibat SDM yang minim menghambat mereka untuk memulai pergerakan. Mindset yang seharusnya dapat terpatahkan jika mereka para anggota perti ini berpikir Pramuka diciptakan untuk melahirkan seorang pemimpin, bukan boss. Jika kakak tidak dapat mengendalikan orang luar, kakak dapat berkoordinasi dengan mereka untuk memulai pergerakan.

Ada hal yang penulis sesalkan mengenai pandangan para anggota gerakan pramuka non-perti terhadap pramuka perti. Pramuka perti dianggap kelompok elit. Apa yang membuat kita dicap tersebut? Pramuka hanya mengenal "kakak dan adik", tidak ada yang lebih berkuasa ataupun istimewa, kita anggota pramuka belajar dengan prinsip among dimana seorang pramuka harus mampu menjadi teladan jika di depan, membangun kemauan di tengah, serta mendorong dan memberi motivasi di belakang. Penulis yang kebetulan sedang menjabat sebagai ketua di salahsatu racana perti menyadari bahwa kerjasama dengan anggota pramuka lainnya baik perti ataupun non-perti sangatlah penting dan hal tersebut dapat membuat pergerakan akan lebih efektif dan hebat.

Menjadi modern, bukan berarti menghilangkan budaya!

"Saya kurang setuju dengan ide kakak. Ide kakak soal penggunaan teknologi tepat guna yang modern dalam kegiatan kepramukaan dapat menghilangkan budaya-budaya anak pramuka. Misal, penggunaan GPS dalam bernavigasi. Kemampuan seperti menggunakan kompas akan menghilang, budaya anak pramuka yang mahir dalam bernavigasi menggunakan kompas akan hilang." - Juri dalam lomba karya tulis ilmiah di salah satu acara racana tingkat nasional.

Komentar seorang juri tersebut hanya dapat kita iyakan saja karena posisi penulis saat itu sedang dalam sebuah lomba, bukan diskusi. Tapi apa diantara kalian para pembaca memikirkan hal yang sama dengan juri tersebut? Saat itu, komentar ditujukan pada presentasi yang menjelaskan ide bagaimana mengemas kegiatan pramuka menjadi sesuatu yang menarik dan modern, dengan tujuan membuat masyarakat sekitar lebih tertarik terhadap pramuka.

Ingat! Pramuka perlu kegiatan yang inovatif dan menarik. Sekali lagi penulis tekankan, di era sekarang, wadah pengembangan diri begitu banyak. Jika seseorang tidak menemukan tempat yang pas, ya seseorang tersebut dapat berpindah atau bahkan membuat wadah yang lain. Seolah sedang berkompetisi tidak hanya untuk menjadi yang terbaik, tetapi harus menjadi yang tercepat, karena perubahanpun begitu cepat. Pramuka tidak mengajarkan anggotanya untuk bersikap primitif, tapi yang terpenting mampu menyelesaikan masalah! (baca PP tentang revitalisasi gerakan pramuka)

Menjadi seorang anggota pramuka sekaligus mahasiswa bukanlah hal yang sulit, tetapi bukan juga hal yang mudah jika kita masih bergerak tanpa adanya inovasi cerdas yang dilakukan. Pramuka dibuat dengan proses yang panjang, kajian yang begitu mendalam, hingga terciptalah dasar-dasar yang begitu jelas. Pramuka perti tidak sebatas dipersiapkan untuk menjadi seorang pembina, tapi pramuka perti juga memiliki kewajiban menyelesaikan permasalahan lingkungan dengan cara yang intelek. Mari melek terhadap pergerakan, Salam Pramuka!

Muhamad Ilham Sobirin Putra Prasojo
Ketua Racana Ganesha Putra Pramuka ITB